Recent Posts

Rabu, 17 Februari 2010

BUDAYAKAN UNTUK MALU




Bismillahirrahmanirrahim

Budayakan untuk bisa malu, sebenarnya saya "tergugah" untuk membuat postingan kali ini disebabkan pada mata kuliah Sosiologi Desa Kota yang tadi saya ikuti, dosen saya sedikit menyinggung masalah MALU ini. Beliau mengatakan bahwa saat ini sudah banyak dari kita (Bangsa Indonesia) yang Jiwa malunya sudah mulai terkikis, apa yang menyebabkan hal ini ? mungkin saja arus Globalisasi yang semakin deras masuk ke Negara kita menjadi salah satu faktor penyebabnya, akhirnya nilai-nilai ketimuran kita pun semakin hari semakin terkikis, termasuk budaya malu ini.

Sebelum membahas lebih jauh tentang masalah malu ini, ada baiknya kita lihat dulu apa sebenarnya yang dimaksud malu itu. Dalam kamus besar bahasa Indonesia malu adalah merasa sangat tidak enak hati (hina, rendah) karena berbuat sesuatu yang kurang baik (kurang benar, berbeda dengan kebiasaan). Artinya jika melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kebiasaan., dalam hal ini nilai dan norma di masyarakat sudah sepantasnya kita harus malu.

Akan tetapi nilai ini dari hari kehari semakin bergeser dari makna sebenarnya, sudah banyak orang yang dengan tidak malu-malu melakukan hal-hal yang sebenarnya bertentangan dengan nilai itu sendiri, bisa kita lihat dari tingkah laku para koruptor. Mereka dengan tidak memiliki rasa malu sedikitpun berleha-leha dengan hasil Korupsi mereka. Padahal uang tersebut adalah uang rakyat yang secara tidak langsung "DIRAMPOK" oleh mereka. Kemana rasa malumu ? bukankah merampok itu adalah perbuatan yang bertentangan dengan nilai kita ?

Ada lagi yang lebih parah dan hal ini telah melanda banyak anak muda kita. Malu untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu untuk malu, pergeseran inilah yang banyak saya rasakan di kalangan teman-teman saya. Mereka terkadang malu melakukan sesuatu hanya karena dianggap tidak gaul-lah, kuno-lah, contohnya saja ada beberapa orang yang merasa pergi ke perpustakaan itu merupakan sesuatu yang tidak perlu. Mereka malu pergi ke Perpustakaan hanya karena tidak mau dibilang sok pintar. 

Ya, hanya karena tidak mau dianggap sok, padahal siapa juga yang mau "sok-sok an" kita ke perpustakaan itu kan karena kita butuh Ilmunya. Jadi kenapa harus malu, toh yang dikerjakan juga tidak salah.

Saya sangat bersyukur telah dilahirkan di keluarga yang benar-benar menjunjung tinggi Budaya Siri' (malu dalam bahasa Luwu) Orang tua saya sejak kecil telah menanamkan budaya malu itu di dalam diri saya dan adik-adik saya. Contoh terkecilnya saja, Ayah saya selalu melarang saya untuk meminjam barang ataupun uang dari siapapun, waktu kecil saya turuti saja tanpa tahu ada makna apa dibalik larangan Ayah saya ini, akan tetapi semakin saya tumbuh besar saya semakin tahu apa makna dibalik semuanya.


Pernah suatu ketika saya bertanya pada ayah saya tentang hal ini (ketika saya sudah kuliah), ayah saya bilang : "kenapako saya larang ma'pinjam-pinjam?, sebenarnya tidak ada masalah sama meminjam itu, tapi kau tahu yang namanya perilaku itu selalu muncul dari kebiasaan, meminjam itu kalau dari kecil saja kau sudah sering kerja, apalagi kalau uang maka besar mu nanti bisa saja kebiasaan itu kau teruskan, kalau kau bisa ji kasih kembali tidak ada masalah tapi bagaimana mi kalau kau jadi orang susah, bukan tidak mungkin kau tidak bisa kembalikan, nah kalau sudah begitu bagaimana mi ?"

Kata-kata ayah saya itu selalu terngiang-ngiang di telinga saya, akhirnya perilaku itu terbawa sampai sekarang. Saat ini kalau tidak terlalu mendesak saya pantang untuk meminjam dari orang lain, ini cuma masalah malu. Saya malu ketika nanti suatu waktu orang tempat saya meminjam butuh uangnya dan saya belum punya uang untuk mengembalikannya, apakah saya harus gali lobang tutup lobang ? Jadi sebelum terkena situasi seperti itu, ada baiknya kalau saya hindari saja seperti yang ayah saya bilang tadi perilaku bisa saja terbentuk karena adanya kebiasaan. Yang menjadi masalah sekarang bagaimana cara menyadarkan bangsa kita untuk mengembalikan lagi Budaya malu ini ?

Contohlah Jepang dengan memiliki budaya malu cukup kuat Negaranya bisa maju seperti sekarang, kita tentunya tidak perlu meniru Budaya Harakiri orang Jepang untuk bisa seperti mereka. Cukup dengan menempatkan rasa malu itu sesuai dengan tempatnya. Malulah pada hal yang memang perlu untuk di-malu-kan, dan jangan merasa malu jika kita melakukan sesuatu yang tidak perlu untuk di-malu-kan.

Budayakan Untuk Malu !!!

Salam Hangat Putra Sawerigading

43 Komentar:

Ninda Rahadi mengatakan...

mau komentar sih sebenernya.. tapi kok maluuu yaaaaaaa :P

☼►100ABC blog◄☼ mengatakan...

sangat bermanfaat artikel ta',
semoga saya bisa mengikuti budaya malu yang benar.
Memang benar, Masyarakat Bugis dan Makassar walau karakternya keras tapi sangat menjunjung tinggi budaya sirri hingga sekarang, saya salut.

NOOR'S mengatakan...

Yup..benar sekali, budaya malu sepertinya memang sudah terkikis. Tengoklah pejabat2 kita yang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, melakukan kesalahan ataupun korupsi...tak satuun mereka sadar dan mengundurkan diri dari jabatannya kalau tidak dipaksa dilengserkan.

Awaluddin Jamal mengatakan...

@ Anyin.., yang begitu-begitu gak usah malu Mbak.., kan nggak salah.., :P

@ 100ABCblog.., keras tapi santun.., dan yg terpenting besar rasa malunya..,

@ Noor's blog.., benar banget sob.., kayaknya koruptor seperti ini.., perlu Harakiri deh..,

NURA mengatakan...

salam sobat
setuju banget mas,,
dengan malu,,mencegah perbuatan yang hina dan nista.
akhirnya terhindar dari segala hal yang dilarang agama.
orang yang ngga punya malu,,lebih besar ingin berbuat dan berbuat..yg memalukan.

Amdhas mengatakan...

(ERVLODNHVVXJPE)
(EPJXVVHNDOLVRE)
(BMGUSSEKALISOB)
BMGUS SEKALI SOB ,,,
Maksih sob, artikelnya bagus,mungkin kita harus mencontoh jepang,,itu saya setuju

helmy mengatakan...

menjadi malu lebih baik daripada malu-maluin

Awaluddin Jamal mengatakan...

@ NURA.., thanks komentarnya mbak..

@ berita untuk negeri.., bagaimana yah kalau kita buat postingan dengan memakai Cryptography ini..

@ helmy.., benar banget sob..,

HAPIA Mesir mengatakan...

mantab banget ekspresinya sob. memang ke-PD-an juga tidak baik.malu lah kalo salah.

Artikel Islami mengatakan...

memang harus gitu budaya kita. jadi g sembarang melangkah.. nice info sob. terima kasih

Unknown mengatakan...

org manaki, luwu y,

artikelnya bagus
iya, budayakan MALU tapi jgn malu2in hihihi

neno mengatakan...

bahasa itu menjebak, dan betul. ketika sobat berbicara malu, tentu berbeda dengan kesadaran saya tentang malu. namun, jika malu itu seperti yang sobat ceritakan, saya menghargai dan sepakat.

hendro mengatakan...

saya kembali lagi,,untuk sahabat bahwa ada sesuatu di blog saya untuk sobat,,
mohon di di lihat pabila berkenan

Awaluddin Jamal mengatakan...

@ Hapia Mesir.., benar banget sob..
@ Artikel Islami.., terima kasih komentarnya..
@ Mayyadah Or Maya.., Iye saya orang Luwu..
@ Neno.., oke deh sob..
@ Hendro.., oke sob.. akan segera saya ambil terima kasih yah udah di kasih juga..

attayaya mengatakan...

artikelnya bagus
langsung didaftarkan dong ke anti korupsi blogpost competition mas

Awaluddin Jamal mengatakan...

@ attayaya.., kayaknya yg itu lomba artikel untuk blog anti korupsi yah.., sayangnya artikel saya kurang mengarah kesana.., korupsi di artikel ini hanya sebagai contoh saja.., mungkin lain kali sob..,

terima kasih atas sarannya..,

heru mengatakan...

sangat bermanfaat artikelnya sobat, malu boleh saja tapi jangan sampai di malu-maluin hehehe

Prie mengatakan...

karena malu adalah sebagian dari iman ...
malu berbuat maksiat, malu berdusta, malu berkata tidak benar, malu......
malu komentar yang tidak senonoh ...

Awaluddin Jamal mengatakan...

@ heru.., okelah sob.. jangan malu-maluin yah ^.^

@ Prie.., betul sekali.. 100 untuk anda.., hi hi..

Unknown mengatakan...

budaya malu harus kita budidayakan seperti jepang,,tapi jangan malu2in,,

☼►100ABC Blog◄☼ mengatakan...

Malu bertanya sesat dijalan... beda ya sama pengertian artikel di atas?

munir ardi mengatakan...

Salam sahabat budaya inilah yang sekarang hilang dari bangsa kita

munir ardi mengatakan...

seharusnya kita malu Kepada Nya

Awaluddin Jamal mengatakan...

@ aan.., okelah sob..

@ 100abc blog.., sama kok sob.. kalau untuk hal yg benar buat apa malu.. kan kita bertanya gak mencuri.. gak ngerampok..

@ munir ardi.., setuju..

admin mengatakan...

gambarnya keren..
benar kita harus punya rsa malu tapi jangan malu2in..kaya orang korupsi tu g punya malu n malu2in juga...
salam kenal juga bos

Unknown mengatakan...

asal jgn malu2 kucing ya. hehee

Unknown mengatakan...

gambarnya bagus juga tuh...harusnya di setiap uang bergambar kaya' gitu seru kali ya...

Darin mengatakan...

Trims sobat atas pengingatannya :)
Budaya malu memang makin tergerus sekarang ini, ga kayak zaman dulu lagi. Makanya kita klo jd orang tua nanti, tanamkan sifat malu ini ke anak2 kita. Semoga generasi mendatang lebih baik.
Salam kenal :)

attayaya mengatakan...

bener mas...
kalo dipertajam ke arah korupsi, bisa ikutan kontes dan berbagi dengan yg lain

para koruptor harus dididik menjadi malu kalo melakukan tindakan korupsi dan tindakan melawan peraturan lainnya.

mereka itu karena pikirannya udah ke duit aja aliaas matre, jadi lupa ma pikiran jernih dan malu

helmy mengatakan...

thanks udah mampir.. btw dapet gambar darimana tuh?

Awaluddin Jamal mengatakan...

@ Kang Tejo.. benar sekali para koruptor mungkin urat malunya sudah putus yah..

@ Cerpenis.. iya he he.. :D

@ Mas Willyo.. boleh dicoba juga tuh.. hi hi hi..,

@ Darin.. oke sob.. trims atas komentarnya..,

@ attayaya.. sippp lah..,

@ Helmi.. gambarnya dapat dari teman.. waktu itu saya liat gambarnya lucu.. jadi saya copas dah.. klo asalnya gak tahu juga dari mana..

soewoeng mengatakan...

malu beertanya sesat dijalan
banyak bertanya memalukan besar kemaluan susah berkjalan

kosong mengatakan...

nyari soewoeng jangan sampe ngaco di sini... permisi pak

Ambar mengatakan...

bener2 harus membudayakan malu terutama buat para koruptor.. hahaha

sauskecap mengatakan...

bener sekali tu, budaya timur kita sudah mulai tergeser... dulu juga pernah ada iklannya di tv tentang budaya malu

Anonim mengatakan...

aku menyukai post yg baik imi
terima kasih
salam hangat dari blue

Rock mengatakan...

Keren sob gambarnya... hahaha...

Fais Wahid mengatakan...

mantaaavv..
postingan'y...

fai_cong mengatakan...

hihihi...
jadi malu...

Aulawi Ahmad mengatakan...

info yang bermanfaat, minimal kita harus malu pada diri sendiri karena tidak disiplin dan sebagainya :)

To Mangkasara' mengatakan...

siri' na pacce kawan..

http://mangkasarakku.blogspot.com/

Sohra Rusdi mengatakan...

selamat pagi sahabat datang lagi dengan semangat baru membaca artikel menarik

richo mengatakan...

sikap malu memang penting, namun jangan malu2 in yang pasti heheh

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda jika berkenan, apapun komentar anda pahit, asam, asin, pedas apalagi kalau yang manis akan saya terima dengan lapang dada.

KALAU MENINGGALKAN KOMENTAR, HENDAKNYA MENINGGALKAN JEJAK ANDA

Jejaknya bisa URL web atau blog, ataukah alamat e-mailnya, sehingga jika ada pertanyaan bisa dibalas ke tempat yang jelas.