Bismillahirrahmanirrahim
Mengawali bulan November ini, saya mau sedikit berbagi cerita kepada teman-teman semua mengenai kota tempat saya dibesarkan, khususnya mengenai objek wisata yang ada disana, Kota Palopo.
Kota Palopo adalah sebuah kota kecil yang terletak sekitar 400 km di sebelah utara kota Makassar, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, dari kota Makassar kita dapat menuju kota ini dengan menggunakan Bus Antar Kota, yang memakan waktu sekitar 8 jam perjalanan.
Begitu tiba di kota ini (jika dari arah Makassar), kita akan disambut dengan jejeran bukit di sebelah kiri, yang oleh masyarakat Palopo disebut dengan nama bukit Sampoddo' dan juga hamparan lautan di sebelah kanannya, aroma khas pegunungan dan hawa pesisir pantai dari teluk yang terbentang, menjadi kesan tersendiri bagi orang yang pernah datang ke kota yang memiliki julukan sebagai kota idaman ini.
Ada beberapa objek wisata yang ada di kota Palopo yang bisa anda datangi jika berkunjung ke kota ini, baik itu objek wisata alam ataupun objek wisata sejarah.
Jalan-jalan kita kali ini diawali dengan berkunjung ke Latuppa, yaitu sebuah objek wisata alam berupa air terjun dan sungai. Objek wisata ini terletak sekitar 5 km di sebelah barat dari pusat kota Palopo, udara di Latuppa ini sangat sejuk karena masih banyak pohon-pohon besar yang berada di kawasan ini, selain itu air sungai Latuppa juga sangat jernih, sehingga sangat cocok dijadikan sebagai tempat bagi keluarga untuk berwisata air.
Latuppa merupakan salah satu tempat wisata favorit warga Palopo, karena selain dapat menikmati sejuknya udara pegunungan di tempat ini juga banyak terdapat buah-buahan khas Palopo, diantaranya Durian, Rambutan dan Langsat, sehingga apabila musim buah-buahan tiba maka pasti tempat ini akan menjadi sangat ramai oleh beberapa rombongan keluarga yang ingin menikmati buah-buahan khas Palopo.
Setelah puas bermain-main air dan menikmati buah khas kota Palopo, saatnya kita untuk mengelilingi kota Palopo dan menikmati beberapa peninggalan sejarah yang ada di kota ini.
Makam Lokko'e, Obyek Wisata ini terletak di pusat Kota Palopo, makam ini berbentuk Piramid. Makam ini merupakan tempat dikebumikannya Raja-Raja yang pernah berkuasa atau memerintah pada masa kejayaan Kerajaan Luwu, selain itu Makam ini juga diperuntukkan bagi anak cucu Raja atau keluarga dekat Raja Luwu apabila wafat.
Sampai saat ini Makam ini cukup ramai dikunjungi baik masyarakat Kota Palopo sendiri, juga penduduk dari daerah lain yang secara garis keturunan masih ada hubungan darah.
Masjid Jami' Tua, begitulah masyarakat kota Palopo akrab menyebut masjid ini. Masjid ini didirikan pada Tahun 1604 M oleh Pomante, terbuat dari batu alam dengan tiang penyangga utama (soko guru) terbuat dari Kayu Cinaduri / Senaduri berdiameter sekitar 1 meter. (sekarang tumbuhan Cinaduri sudah menjadi Bonsai/Kerdil yang tingginya hanya + 10 hingga 15 cm).
Berada di Jalan Andi Jemma, mesjid ini tidak sekedar sebagai tempat peribadatan bagi umat muslim tetapi juga sebagai monumen kelahiran nama Palopo bahkan mesjid ini diyakini sebagai mesjid tertua di Sulawesi Selatan. Keunikan mesjid ini dapat dilihat dari arsitektur bangunan yang tetap dipertahankan hingga saat ini.
Pada Masjid ini anda akan menemui sebuah bangunan yang terlihat kuno namun terawat dengan arsitektur gaya lama dan dicirikan dengan bentuk jendela dan pintu. 1 buah pintu, 20 jendela besar dan 12 jendela kecil memiliki gaya arsitektur yang serupa. Terlebih lagi, tiap detil di mesjid ini dibangun berdasarkan makna tertentu yang keseluruhannya merujuk pada ajaran agama Islam.
Dibagian dalam bangunan mesjid yang berukuran 12x12 meter ini, akan ditemui sebuah tiang yang dilindungi oleh kaca dan berdiri tapat di tengah-tengah ruangan. Konon peletakan tiang inilah yang menjadi bakal penamaan kota Palopo. Terdapat mitos di kalangan masyarakat Palopo yang menyatakan bahwa seseorang yang mengunjungi Kota Palopo tanpa pernah menginjakkan kakinya sekalipun di Mesjid Jami’ Tua, tidaklah merasakan menjadi orang Luwu. Jadi bagi anda yang ingin merasakan menjadi Wija To Luwu, berkunjunglah ke Kota Palopo dan sempatkanlah untuk melaksanakan Shalat di tempat ini.
Masih di seputaran jalan Andi Djemma Kota Palopo, tepat di sebelah timur Masjid Jami' Tua terdapat objek wisata lain, yaitu Kompleks Istana Datu Luwu.
Kompleks Istana Datu' Luwu, seperti daerah-daerah lain yang berbentuk kerajaan dulunya, pastinya memiliki rumah untuk kediaman Rajanya di Palopo pun begitu (Kerajaan Luwu). Istana ini dulunya merupakan tempat kediaman para Raja-Raja Luwu dan keluarganya. Di dalam kompleks ini selain terdapat Istana adapula Rumah adat Langkana'e yang merupakan rumah adat khas kerajaan Luwu, tempat ini sekarang sudah dialih fungsikan menjadi sebuah museum dan dapat dimasuki oleh khalayak umum.
Tanjung Ringgit adalah nama sebuah pelabuhan yang ada di Kota Palopo, akan tetapi tempat ini juga bisa menjadi salah satu tempat yang harus anda kunjungi ketika datang ke kota Palopo. Tidak seperti pelabuhan pada umumnya yang kotor dan jorok, pelabuhan ini sangat terjaga kebersihannya, hampir tidak ada sampah yang berserakan disini, di pelabuhan ini anda dapat menikmati indahnya deburan ombak Teluk Bone sambil menikmati kuliner yang di jajakan oleh para pedagang yang ada di tempat ini, mulai dari roti bakar, aneka jus, dan sop ubi, yang tentunya akan memanjakan lidah anda.
Jalan Lingkar, mengapa disebut jalan lingkar karena memang jalan ini dibuat sebagai jalur alternatif bagi kendaraan-kendaraan, khususnya kendaraan roda besar agar tidak memasuki wilayah kota. Di sepanjang jalan ini kita dapat menikmati deburan ombak, di sepanjang jalan ini juga terdapat berbagai cafe yang menyediakan Seafood, sehingga ini dapat menjadi alternatif bagi anda yang ini mengisi perut dengan makanan laut.
Demikianlah tadi sedikit pengenalan saya kepada teman-teman semua mengenai objek-objek wisata yang ada di kota Palopo, semoga kota ini dapat menjadi referensi bagi anda jika kelak ingin berlibur bersama keluarga.
Salam Hangat Putra Sawerigading
18 Komentar:
browww pergi wisata kok gak ngajak2
salam sahabat
ehm..bagus tempatnya..kayaknya sejuk gitu jadi pingin kunjung beneran he..he..good posting n uck ya..
Mantep pengetahuannya sobat,
nice info sob!!!!
info wisata yg bermanfaat kawan.
duh...kotaku...suatu saat aku akan datang
@ Willyo..,Kota Palopo menunggu kedatangannya..,
ewako palopo ewako kapurung
klo bisa tampilkan wisata kuliner khas palopo seperti kapurung, pacco, dange and lawak ?
@ amrand, okey sob..., ntar kalau ada kesempatan pasti bakalan di posting..,
bagemana klo kita bikin kmunitas bloger palopo????
@ Tanjung Ringgit...,
Kayaknya sudah ada komunitasnya sob..,
Kalo tidak salah namanya Dekker Palopo..,
Tapi mungkin kegiatannya yang perlu di perbanyak, supaya keliatan kalau blogger-nya Palopo ada..,
jadi pengen pulkam..
hehe salam kenal bro,,
saya juga orang palopo.. sekarang merantau ke Jogja!!
Potret-potret di atas mengingatkan kampung halaman, hehehe
sungguh indahnya kota kita..
PALOPO>>>
:)
Hidup Luwu...
Hidup Palopo...
ewako palopo,marasa tanta kapurung naaa.bro klau bsa di pjang juga tuh mkanan favoritnya orang palopo biar orang baru liat tauh klau kita orang palopo bisa ton jiii.hahahahahaeeeee
@endry,...buda mo tau palopo male merantau le....bahkan ada org palopo kayaknya iktu olimpiade kalau nd salah dalam bidang panjat tebing,,,,,,,,,
ewakoo PALOPO..
di palopo ada organisasi yang bernama fesbuker's palopo, FESBUKERS PALOPO
Organisasi Jaringan Sosial
dan sebagai sarana silaturahmi serta tukar pikiran dan saling berbagi cerita dan pengalaman
VISI & MISI
VISI.
Menjadikan organisasi fesbuker's palopo sebagai wadah untuk membina persaudaraan antar member fesbuker's palopo tanpa melihat latar belakang member'snya.
MISI.
Bertekad membawa organisasi fesbuker's palopo yang tidak hanya sekedar menjadikan organisasi atau group yang eksis di dunia maya tetapi juga harus bisa berkiprah di dunia nyata terutama dalam kegiatan sosial yang bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda jika berkenan, apapun komentar anda pahit, asam, asin, pedas apalagi kalau yang manis akan saya terima dengan lapang dada.
KALAU MENINGGALKAN KOMENTAR, HENDAKNYA MENINGGALKAN JEJAK ANDA
Jejaknya bisa URL web atau blog, ataukah alamat e-mailnya, sehingga jika ada pertanyaan bisa dibalas ke tempat yang jelas.