Recent Posts

Kamis, 08 Juli 2010

BUNGA DI TEPI JURANG


sumber gambar : warnaneka.blogspot.com


Bismillahirrahmanirrahim

Sebelum memulai postingan kali ini saya mau mengucapkan Turut Berduka Cita atas Berpulangnya ke Rahmatullah Bapak Abdullah Totong Mahmud atau yang lebih sering kita kenal dengan A.T Mahmud semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Nya, Amin.

Saya juga mengucapkan Congrats kepada tim andalan saya di Piala Dunia kali ini, siapa lagi kalau bukan La Furia Roja Tim Matador SPANYOL yang untuk kali pertama dalam sejarah Piala Dunia masuk ke Final. 

Pada postingan ini saya bukan mau membahas mengenai Piala Dunia, apalagi kalau mau membahas taktik dan strategi Spanyol dalam menaklukan Jerman, tidak sama sekali soalnya saya bukan ahlinya. Bahkan untuk bermain sepakbola pun saya tidak pernah sama sekali, kecuali waktu saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

Pada postingan kali ini saya hanya ingin sekedar mengingatkan akan sebuah fenomena yang telah banyak terjadi di Negara kita, yang katanya menganut Budaya Timur. Akan tetapi di sekitar kita, coba perhatikan tingkah laku masyarakatnya sudah jauh melenceng dari apa yang disebut "Budaya Timur", saya menulis hal ini bukan untuk bermaksud "menggurui", Tidak ! Saya cuman mau mengingatkan, sebab kemarin saya juga baru di ingatkan, yah kemarin saya di ingatkan oleh sebuah peristiwa yang terjadi di sekitar saya, yang kembali menyadarkan saya bahwa begini rupanya kondisi di masyarakat kita sekarang ini.

Peristiwa yang membuat hati ini menjadi miris, betapa tidak seorang anak -usia 17 tahun- yang ada di sekitar lingkungan rumah saya terpaksa menikah di usianya yang masih belia. Bayangkan saja di usianya yang masih belia itu, ia terpaksa sudah harus menjadi ibu rumah tangga dan mengurus anaknya kelak ketika ia sudah melahirkan. 

Yang memiriskan itu adalah alasannya menikah, bukan karena faktor ekonomi seperti Ulfa -istri mudanya syeh Puji- tapi dengan alasan yang jauh lebih miris -menurut saya-, M.B.A atau kalau saya menyebutnya "Kecelakaan". Saya sama sekali tidak bermaksud untuk membongkar aib orang. Saya hanya ingin berbagi cerita sekaligus mengingatkan orang tua untuk menjaga anaknya dan para remaja untuk menjaga dirinya, terutama kaum hawa. 

Kenapa hal ini bisa terjadi saya sering memikirkan kata-kata Ustadz Lokal yang berkata kurang lebih begini : anu tidak ada gunanya itu telepisi, mappa'guru salah ji, anu salah semua na kasih liatkan ki, saya sering berpikir : "benar juga nih perkataan Ustadz" !!


Bagaimana tidak coba lihat saja tayangan yang ada di televisi sekarang ini, saya tidak tahu harus bilang apa brrrbbrrr coba lihat sinetron-sinetronnya, semuanya penuh dengan adegan percintaan ala anak remaja, hampir tidak ada lagi acara-acara untuk anak-anak (hampir). Akibatnya anak-anak jaman sekarang pun dengan "terpaksa" harus mengkonsumsi apa yang seharusnya belum saatnya diberikan. Itu belum termasuk film-filmnya, hanya segelintir orang saja yang mau membuat film yang bertemakan anak-anak, apalagi lagu-lagunya hampir semua anak-anak jaman sekarang menyanyikan lagu orang Dewasa yang temanya tentu apalagi kalau bukan c.i.n.t.a ! 

Selain karena tayangan yang dinonton yang tidak mendidik ada satu hal lagi yang sebenarnya perlu untuk di tanamkan kepada anak-anak (khususnya perempuan) hal inilah yang sebenarnya ingin saya sampaikan. 

Walaupun dari tadi tulisannya sudah melenceng ke sana ke mari, tapi biarlah namanya juga penulis amatiran, sok mau nulis padahal tidak bisa. 

Jangan biarkan diri anda di pandang rendah oleh lelaki, biarkan mereka penasaran dengan anda, makanya kata Ustads lagi "Itu Auratnya Ditutupi". Saya jadi teringat dengan perkataan teman saya Jadilah Seperti Bunga di Tepi Jurang jangan menjadi bunga di tepi jalan, kata-katanya sepertinya biasa saja, tapi kalau di cermati tentunya makna yang terkandung di dalamnya sangat besar.

Bunga di tepi jalan, semua orang yang lewat di jalan tersebut tentu dapat melihatnya apalagi kalau tidak ada yang melindunginya seperti pagar, dan tentu kalau bunganya jelek tidak akan dan yang mau mengambilnya, berbeda kalau bunga tersebut bunga yang indah sekalipun ada pagar yang melindunginya tentu orang akan memetiknya, tapi itu tidak akan lama, sebab ia memetik bunga itu tanpa ada perjuangan sama sekali sehingga kelak ketika bunga yang ia petik itu sudah tidak menarik lagi baginya tentulah akan ia buang begitu saja, toh ia juga mengambilnya tidak dengan susah payah, hanya sekedar memetik saja.

Berbeda dengan Bunga di Tepi Jurang, semua orang mungkin bisa melihatnya, tapi untuk memetiknya tidak akan sembarang orang yang berani untuk melakukannya sekalipun tidak ada sesuatupun yang melindunginya, tapi jurang tersebut yang sudah ditetapkan ada di situ dan dengan sendirinya oleh sang Maha Pencipta dengan sendirinya melindungi bunga tersebut. 

Sekalipun kelak ada yang berani untuk memetiknya pastilah orang tersebut adalah orang yang benar-benar sangat ingin memiliki bunga tersebut, walaupun dengan mengorbankan keselamatan dirinya sendiri, dan bukankah sesuatu yang kita dapatkan dengan pengorbanan yang besar akan kita pertahankan sekuat tenaga kita, begitupun dengan bunga ini akan terus dipertahankan dan dirawat oleh si pemetik dengan sekuat tenaga, mengingat pengorbanan yang telah dia lakukan untuk mendapatkan bunga tersebut.

Olehnya itu jadilah Bunga di Tepi Jurang, yang sulit untuk dipetik oleh siapa saja.

Salam Hangat Putra Sawerigading

20 Komentar:

munir ardi mengatakan...

wah lamanya baru bertandang ke blog sahabat lagi, picnya cantik sola , apaagi tulisannya

ocy mengatakan...

berkunjung sob,,
dan kayaknya jadi pertamaks ne,,

oempak mengatakan...

good article, nice picture :)

Pak Liek mengatakan...

itulah saktinya anak2 jaman sekarang ini melebihi kesaktian orang2 jaman dulu ...

kalau jaman dulu nikah dulu baru hamil ...
jaman sekarang hamil dulu baru nikah ...

Awaluddin Jamal mengatakan...

@ Bang Munir.., iye lama betul bah. :D
@ Ocy.. kayaknya kedeluan sama bang Munir tuh :D

@ Oempak.. thanks..
@ Pak Liek.. mudah-mudahan 25 tahun lagi udah gak kayak gini.. he he

Ninda Rahadi mengatakan...

turut berduka cita :(

download gratis mengatakan...

bagus artikelnya sobat.. trims atas pencerahannya

pakies mengatakan...

menjadi bunga di tepi jurang bukanlah semudah yang dibayangkan, sebab dia mampu menempatkan dirinya sangat tepat. Mampu bertahan pada posisi titik rawan dan sangat tegar, namun dengan kelembutannya menjadi pesona yang harganya sangat mahal. Subhanallah

bung becce mengatakan...

baruka datang lagi deng diblog ta...tambah keren sa lihat...he,he,he

Mngkn jurang adalah perlidungan bagi si bunga dari tangan2 jahil dan jurang bagi saudara/ keluarga kita yang perempuan adalah adalah diri kita, sejauh mana kita bisa melindunginya dan menasehatinya dengan contoh2 yang baik.

Awaluddin Jamal mengatakan...

@ anyin.., berduka kenapa ?? ;)
@ download gratis.., terima kasih juga :D

@ pakies.., betul sob limited edition di jaman seperti sekarang ini..
@ bung becce.., iye mudah2an bisa jadi "jurang" yang baik..

Ferdinand mengatakan...

Waduh lama aku ga kesini...smoga sehat slalu Sob...

Wah hamil duluan ya Sob....ini yang paling miris.....cuma nafsu akhir2nya berujung jurang........

Happy blogging Sob....

ocy mengatakan...

hahah,,iya,,ternyata kedulan,,
ck,,ck,ck,

Wawank mengatakan...

Keren banget postingnx kak, low perempuan yg baca pasti dah terkagum2.!

Kak, gmana di STKS?
Sy jg tnggu pngumman STKS, mhon doanya kak spy bisa Gol kyk kakak.!

Awaluddin Jamal mengatakan...

@ Ferdinand.., iyah.. makanya nafsunya ditahan-tahan aja.. jangan kayak hewan.. he he

@ Ocy.., :D

@ Wawank.., he he.. oh daftar STKS juga yah.. iyah saya doakan semoga dapat yang terbaik.. saya tunggu kedatangannya..

Muhammad Yandri mengatakan...

penuh makna dan bisa diambil hikmahnya sob..salut dech buat postingannya! slm knl ya!

Blogger mengatakan...

mampir sobat..
pertama saya mengaturkan duka yg sedalam2nya atas berpulangnya beliau A.T. Mahmud semoga amal ibadahnya diterima disisinya amin..
saya menanggapi masalh perkawinan di usia muda, memang sangat2 diayangkan seharusnya mereka2 masih bisa menikmati masa mudanya, berkarya dan melakukan banyak hal untuk meraih cita2nya...
Sukses Slalu!

richo mengatakan...

yah begitulah fenomena sekarang...cukup miris memang,,,,

Awaluddin Jamal mengatakan...

@ Muh. Yandri.., salam kenal juga sobat :D
@ Bunglon.., itu cita-cita saya sobat.. he he

@ Richo., iyah sobat :D

Kopi Susu Pahit mengatakan...

apakah harus menunggu 25 tahun lagi untuk dapat lihat postingan terbaru ...

Awaluddin Jamal mengatakan...

@ Kopi Susu Pahit.., he he.. mungkin iya.. :D

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda jika berkenan, apapun komentar anda pahit, asam, asin, pedas apalagi kalau yang manis akan saya terima dengan lapang dada.

KALAU MENINGGALKAN KOMENTAR, HENDAKNYA MENINGGALKAN JEJAK ANDA

Jejaknya bisa URL web atau blog, ataukah alamat e-mailnya, sehingga jika ada pertanyaan bisa dibalas ke tempat yang jelas.