sumber gambar : infokorupsi.com
Siang Menjelang Sore yang Super Duper Hot !!!
Baru saja menyelesaikan menonton sebuah film yang berjudul "Law Abiding Citizen", yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kalau tidak salah berarti "Warga Negara Taat Hukum", sebuah film lama yang diproduksi pada tahun 2009 dan diperankan oleh Gerard Butler dan Jamie Foxx sebagai tokoh utama di dalamnya.
Film ini pada intinya -dari sudut pandang saya- bercerita tentang pembalasan dendam seorang suami dan ayah terhadap sistem hukum yang ada, karena ketidakpuasan akan keputusan yang diambil oleh pengadilan terhadap kasus pembunuhan istri dan anaknya yang disebabkan lemahnya sistem hukum yang ada.
Saya dalam postingan ini tidak akan bercerita banyak tentang film ini, bagaimanapun saya bukanlah pe-resensi film yang baik dan sepertinya akan lebih bagus kalau anda menonton sendiri film ini -bagi yang belum nonton- tentunya. Disini saya cuma mau berandai-andai bagaimana seandainya apa yang dilakukan oleh Clay Shelton (Gerard Butler) dalam film ini dilakukan juga di negara kita, Indonesia. Rasanya cukup menarik apalagi melihat kondisi hukum sekarang ini, seru saja sepertinya. #provokator
Seperti yang saya tulis di awal, inti film ini adalah balas dendam pada sistem, pembalasan yang dilakukan ini adalah dengan menyerang (membunuh) orang-orang yang ada dalam sistem tersebut, mulai dari hakim, jaksa wilayah, sampai pada asisten dari jaksa itu sendiri.
Hebatnya pembunuhan yang dilakukan pun tersusun secara rapi dan sistematis sehingga sulit untuk dilakukan pembuktian. Saya jadi ingat sebuah postingan lama saya "Menunggu Robin Hood", nah kira-kira seperti inilah sosok Robin Hood modern yang ada dalam khayalan saya.
Seandainya saja Robin Hood versi modern ini benar-benar ada di Indonesia, saya rasa tidak lama lagi kita akan mewujudkan Indonesians Dream, bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ya tapi sebelum itu orang-orang kayak Nazaruddin, Syarifuddin tapi tidak Awaluddin, harus dihilangkan dulu dari tanah ibu pertiwi, bukan ?
Sebenarnya banyak sekali bibit-bibit di negara kita ini yang bisa menjadi Robin Hood versi modern ini, bagaimanapun tentu saja bibit tersebut adalah orang yang cerdas seperti yang diceritak di film "Law Abiding Citizen", selain itu orang ini juga mampu untuk memelihara idealismenya. Nah, disinilah permasalahannya adakah orang yang mampu memelihara idealismenya di jaman seperti sekarang ini ? ada berapa aktivis 98 yang anda kenal dan sekarang masuk dalam lingkaran kekuasaan ? dari sekian orang ada berapa yang benar-benar masih memelihara idealismenya ? Preeet
Dalam sebuah percakapan di film "Law Abiding Citizen" ada sebuah moment dimana Nick (Jamie Foxx) berkata :
Saat muda dulu, aku ingin mengubah sistemnya. Aku siap bertempur, Aku akan jadi yang terbaik apapun yang terjadi.
Kau Berusaha disini kau berusaha disana, Kau terjebak dalam permainan, Lalu kau sadar bahwa sistem yang berusaha kau ubah, sistem itu malah mengubahmu.
Dari petikan kata-kata itu kita bisa membayangkan kira-kira bagaimana sulitnya untuk mempertahankan apa yang disebut dengan idealisme, apalagi jika kita sudah ikut berada dalam sebuah sistem tersebut.
Jadi jangan bermimpi untuk mengubah suatu sistem dari dalam, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang
I'm Just Dreaming, saya sendiri belum mau dan juga tidak berani mengambil resiko menjadi Robin Hood ini, ha ha ha. Bagaimana dengan Anda ? #mataku'
Salam Hangat Putra Sawerigading
11 Komentar:
saya suka quote :
"Kau Berusaha disini kau berusaha disana, Kau terjebak dalam permainan, Lalu kau sadar bahwa sistem yang berusaha kau ubah, sistem itu malah mengubahmu."
memang sulit menemukan seorang idealis dijaman kapitalis seperti ini.
wah,analisa yg amat dalam....benar juga kita kadang terjebak ama suatu sistem
postinganx keren kacee
Bagus,bagus,bagus.
Sebagai calon penegak hukum, saya akan berusaha menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya..
*hahahaha...Ok kace !
sebenernya kaloo sistemnya yang busuk, emang kudu diubah. tapi kalo caranya pake ngebunuh segala, rasanya juga si empunya niat mengganti sistem itu juga nggak kalah busuknya sama yang diganti..
tapi worth juga kalo ditonton, apalagi kalo dapet pinjeman gratisan.. *wiink
@ Fitri'A
saya sekarang malah bertanya-tanya, benarkah ada yang disebut dengan idealis itu ? he he
@ I-one
rasanya saya tidak melakukan analisa.. he he.. saya cuma merangkai kalimat-kalimat dari berbagai sumber.. :D
@ Dece
terima kasih.. okelah kalo begitu !!!
hahahaha...
saya suka filmnya...
tapi seperti itulah didunia ini.
hukum bisa dibeli.
seperti kata filmnya "warga taat hukum"
dalam hukum itu tergantung apa yang bisa kamu buktikan di pengadilan.
tapi kan buktinya bisa diada adakan.
sehingga penjahat bisa lolos dari hukuman.
mengharap keadilan di pengadilan.
ya mungkin bisa.
mungkin saja.
semoga saja bisa.
PASTI ada. Walo mungkin dapat dihitung oleh jari. Mungkin juga mereka (baca : kaum idealis) adalah golongan minoritas yang tetap teguh pada pendiriannya. Sedang mempersiapkan solusi untuk negeri hingga pada saat yang tepat mereka bangkit dan memperbaiki negeri ini.
#Do'a perempuan dengan gulungan pita mimpi.
@ Gaphe
rasanya kalau kondisinya sudah seperti negara kita ini, sepertinya cara seperti itu sudah bisa diterapkan.. he he he :D
@ arman rahim
wah sudah nonton juga.. :D
amin.. pasti bisa !!!
@ Fitri'A
semoga saja.. kita tunggu..
hahaha. . . aku juga belum siap secara mental sappo', hehehe
Ide dengan ngebunuh jaringan perangkat hukum yang korup tidak terlepas dari ulah pejabat sendiri kaya indonesia khususnya para koruptor. Secara tdk langsung koruptor juga telah membunuh rakayat secara perlahan lahan mulai dengan membunuh sumber rejeki, lapangan pejerjaan dan sistem hukum itu sendiri... Duh ruwed kalo ngebahas negri yg salah urus ini, lebih mirisnya lagi keadilan dan hukum sudah bsa di beli kaya pisang goreng...
@ Nihayatuzzin
he he.. kalau begitu sama sappo..
@ Yayack
kalau ruwet, gak usah dipikirin mas.. lebih baik kita makan pisang goreng aja.. ha ha ha.. :D
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda jika berkenan, apapun komentar anda pahit, asam, asin, pedas apalagi kalau yang manis akan saya terima dengan lapang dada.
KALAU MENINGGALKAN KOMENTAR, HENDAKNYA MENINGGALKAN JEJAK ANDA
Jejaknya bisa URL web atau blog, ataukah alamat e-mailnya, sehingga jika ada pertanyaan bisa dibalas ke tempat yang jelas.