sumber gambar : pixabay.com
16 Derajat !
Kaget, begitu ekspresi saya ketika pertama kali masuk ke blog ini, setelah sekian lama. Ternyata, debu-debu menghiasi hampir seluruh ruangan blog. Belum lagi tikus-tikus yang jumlahnya ada ratusan berkeliaran, di ratusan postingan yang pernah saya tulis, membuat saya jijik. Tidak cukup sampai disitu, sarang laba-laba juga ikut serta melengkapi kotornya blog yang tidak saya sentuh sekitar 2 bulanan ini.
Haha.. Terlalu berlebihan. Mungkin itu akan menjadi komentar orang yang membaca paragraf pengantar tulisan ini. Tapi, percayalah, dalam beberapa hal, kita diharuskan untuk bersikap berlebihan, termasuk menulis di blog. Tujuannya ? ada banyak, tapi satu yang penting, agar orang mudah ingat dengan kita.
Bersikap, bertingkah laku, berkata, ataupun (ber)-makan yang berlebihan. Kadang-kadang membuat orang lebih mudah ingat dengan kita. Contoh kecil, di kalangan guru-guru di sekolah. Siapa murid yang paling diingat oleh gurunya ?
Pertama, tentu yang paling pintar (berlebihan pintarnya). Kedua, tentu yang paling bodoh (berlebihan bodohnya). Sedangkan murid-murid yang standar dan cenderung biasa-biasa saja (like me) akan sulit untuk diingat. Setidaknya perlu mengkerutkan dahi sedikit untuk mengingatnya.
Jadi ? Bersikap, bertingkah laku, atau berkata yang berlebihan pada momen tertentu, sangat diperlukan. Meski begitu, tetap perlu ada batasan-batasan, yang ditetapkan. Karena berlebihan bukan berarti tidak punya batas. Pinjam pepatah tetangga sebelah, 'No Freedom Without Limit'.
Bagaimana batasannya ? Saya kira itu ada di pikiran dan perasaan kita masing-masing. Kalau berlebihannya dianggap sudah cukup, maka itulah batasannya. Intinya, setiap orang punya ukuran sendiri dengan 'berlebihannya'.
Kesimpulannya, berlebihan itu tidak selalu identik dengan konotasi negatif. Jika, mampu dikelola dengan baik, tidak menutup kemungkinan, justru berlebihan-lah yang mengantar menuju gerbang keberhasilan. Meski, diakhir tulisan ini, justru saya sendiri yang masih berpikir, apakah sama berlebihan dengan melebihkan ?
Kebingungan saya karena tiba-tiba saja kalimat ini muncul : "jika ingin sukses, lebihkanlah usahamu,". Entah darimana tiba-tiba rangkaian kalimat ini muncul di kepala saya.
Kebingungan saya karena tiba-tiba saja kalimat ini muncul : "jika ingin sukses, lebihkanlah usahamu,". Entah darimana tiba-tiba rangkaian kalimat ini muncul di kepala saya.
Ehmm.. masih sulit bagi saya untuk menjawab sekarang. Toh, pertanyaannya justru baru muncul sekarang. Jawabannya mau saya cari dulu. Kalau sudah ketemu akan saya tulis lagi di blog ini. Tapi, itu kalau ada waktu. Kalau lagi-(lagi) sibuk, mungkin dua minggu, dua bulan, atau dua tahun lagi. Entahlah !
Salam Hangat Putra Sawerigading
4 Komentar:
Jadi saya juga harus komentar yang berlebihan? :p
Yang 'menonjol' itu memang yang mudah diingat.
kalau kata ilmu psikologi, memori kita memang cenderung mengingat yang berkesan, entah itu baik atau buruk. entah itu berlebihan baiknya, atau malah berlebihan buruknya.
jika ingin sukses, lebihkanlah usahamu,"
nah kata2 ini yang bisa di jadikan motivasi
Berlebihan dalam segala hal juga kurang baik. Nasihat nabi muhammad SAW, janganlah kamu berlebihan dalam berbagai hal. Salah satu contoh disaat kita lapar maka makan lah, tapi jika makanan yang kita makan berlebihan yang ada kita malah muntah, mubajir kan ?. Dalam bekerja atau berbisnis pun menurut saya jangan lah berlebih, lakukan usaha yang teratur dan terencana. Buatlah jadwal alur kerja yang sesuai dengan kemampuan kita. Utamakan kesehatan, jangan jadikan kerjaan kita sebagai beban, tapi jadikanlan sebuah kebutuhan terlebih hobi, percayalah kesuksesan akan lebih mudah kita capai.
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda jika berkenan, apapun komentar anda pahit, asam, asin, pedas apalagi kalau yang manis akan saya terima dengan lapang dada.
KALAU MENINGGALKAN KOMENTAR, HENDAKNYA MENINGGALKAN JEJAK ANDA
Jejaknya bisa URL web atau blog, ataukah alamat e-mailnya, sehingga jika ada pertanyaan bisa dibalas ke tempat yang jelas.